Metode Valuasi NFT dengan 3-Layer Framework. NFT (Non-Fungible Token) merupakan implementasi lain dari blockchain dan merupakan pengembangan dari cryptocurrency yang ada sebelumnya.
Berbeda dengan cryptocurrency biasa yang mempunyai jumlah yang banyak dan tidak unik, NFT hanya terdapat 1 (satu) item, unik dan tidak dapat digandakan.
Misal, Bitcoin berjumlah 21 juta koin dan masing-masing koin mempunyai sifat yang sama dan dapat dipertukarkan. Sedangkan NFT (misal NFT tweet pertama di twitter), hanya terdapat 1 NFT, unik dan tidak dapat digandakan.
Perkembangan NFT yang Sangat Pesat

NFT menjadi booming bersamaan dengan boomingnya cryptocurrency pada akhir 2020 sampai akhir 2021.
Harga bitcoin dari yang awalnya 150 jt-an (sekitar 10 ribu dollar) naik pesat ke harga 900 jt-an (sekitar 60 ribu dollar). Kenaikan sekitar 6 kali lipat.
Berdasarkan data dari nonfungible.com, volume transaksi NFT pada pertengahan 2021 tercatat hanya sekitar 120 miliar / hari naik menjadi sekitar 3.75 triliun / hari. Naik sekitar 31 kali lipat.
NFT semakin populer di Indonesia ketika NFT Ghozali Everyday menjadi populer. Koleksi NFT foto dirinya laku & naik tinggi. Hingga akhirnya dia mendapatkan dana 1 miliar lebih dari NFT nya.
Silahkan baca artikel Cara membuat & menjual nft jika tertarik untuk belajar lebih jauh pembuatan NFT.
Kejatuhan NFT

Harga bitcoin akhirnya jatuh pada awal 2022. Harganya jatuh dari 900 jt-an ke 300 jt-an. Turun sekitar 70% dari harga tertingginya.
NFT pun jatuh mengikuti kejatuhan harga bitcoin. Volume transaksinya turun sekitar 95%. Turun dari 3.75 triliun / hari kembali ke sekitar 150 miliar / hari. Nilai ini hampir sama seperti sebelum NFT booming.
Harga-harga nft pun turun drastis. Koleksi NFT paling terkenal yaitu Bored Ape Yatch Club, turun harga sekitar 50% dari 153 ribu dollar menjadi 73 ribu dollar.
Penurunan drastis ini menyebabkan banyak investor NFT merugi. Para investor mulai bertanya kembali apakah NFT benar-benar berharga? Jika memang benar berharga, bagaimana cara menilai harganya & melakukan valuasi pada NFT ?
Metode Valuasi NFT dengan 3-Layer Framework
MixMarvel, perusahaan yang berfokus pada pengembangan blockchain sebetulnya sudah memperkenalkan metode 3-Layer Framework sebagai metode untuk valuasi NFT. Ketiga layer itu yaitu nilai instrinsik, nilai fungsional, and nilai sosial (atau nilai premium).
Nilai Intrinsik
Nilai intrinsik mengacu pada nilai yang secara asli terikat atau dipegang oleh NFT. Seperti namanya, sering ditentukan secara intrinsik sebelum NFT diproduksi atau dibuat.
Nilai intrinsik NFT ditentukan oleh beberapa faktor. Pertama adalah popularitas pembuat NFT, karena NFT yang diproduksi oleh artis terkenal dunia atau pembuat NFT yang mapan pasti akan memiliki basis pasar yang lebih besar dan nilai dasar yang lebih tinggi.
Kedua adalah kualitas NFT itu sendiri, yang ditentukan tidak hanya oleh estetika (seperti karya seni selalu) tetapi juga kelangkaan dan tradability pada rantai.
Ketika diterapkan pada game Web3, nilai intrinsik NFT dalam game terutama berasal dari investasi yang dilakukan oleh para pemain. Misalnya, uang yang dihabiskan untuk membeli senjata dan waktu yang dihabiskan untuk mengembangkan strategi baru semuanya akan berkontribusi pada nilai intrinsik item NFT yang lebih tinggi.
Nilai Fungsional
Nilai fungsional diperoleh dari memiliki atau menggunakannya. Sederhananya, ini mengacu pada kegunaan NFT, yaitu bagaimana NFT dapat digunakan atau dikonsumsi oleh pemilik dalam berbagai skenario.
Misalnya, beberapa NFT mungkin memberikan hak istimewa tertentu pada pemiliknya, seperti akses acara eksklusif, akses awal ke proyek Web3, hak suara atas keputusan penting, dan sebagainya.
NFT lain mungkin menunjukkan kemampuan menghasilkan yang kuat, memungkinkan pemiliknya untuk mempertaruhkan, membuat derivatif, atau melakukan penjualan kembali di pasar sekunder.
Untuk game Web3, nilai fungsional NFT dalam game ditingkatkan dengan skenario aplikasi yang beragam, seperti kemampuannya untuk menaikkan level karakter dalam game atau menambahkan poin bonus selama gameplay PVE/PVP.
Nilai Sosial
Nilai sosial, atau premi, dipengaruhi oleh persepsi eksternal dan apresiasi sosial dari NFT dan tunduk pada ketidakpastian yang besar.
Nilai sosial NFT dapat dipengaruhi oleh makna simbolis atau tersiratnya. Hal ini juga mudah rentan terhadap status sosial yang dirasakan pemiliknya.
Contoh terbaru adalah BAYC (Bored Ape Yacht Club) dan sensasi yang muncul di kalangan selebriti (terutama para pemain NBA). Pengakuannya sebagai simbol status, BAYC telah menarik sejumlah besar selebritas untuk membeli NFT, menaikkan pertumbuhan nilai sosial mereka yang pesat dalam waktu yang sangat singkat.
Dan dalam konteks game Web3, nilai sosial NFT dalam game ditingkatkan dengan pengembangan karkater atau kreasi bersama, pengakuan oleh banyak audiens bahkan di luar game, dan hubungan emosional antara pemain dan game.
Game Web3 sebagai Kendaraan Kerangka Optimal
Dari persepsi dan ilustrasi yang disajikan di atas, tidak sulit untuk melihat bahwa game Web3 menjadi kendaraan yang sangat baik untuk kerangka kerja 3 lapis NFT karena mampu membentuk ketiga dimensi nilai dan membentuknya dengan baik.
Selanjutnya, dijuluki sebagai “bidang eksperimental” oleh industri blockchain, game Web3 memastikan basis pengguna besar yang dapat diprediksi sebelum diluncurkan dan ekstensibilitas tak terbatas di masa depan.
Dengan skenario aplikasi yang kaya dan kategori aset game, diharapkan bahwa serangkaian sistem nilai NFT yang komprehensif dapat dibuat dan nilai sebenarnya dari game Web3 dapat ditemukan.
Di bidang di luar game Web3, kerangka kerja 3 lapis juga diharapkan dapat menjelaskan penilaian dan peningkatan nilai proyek NFT mereka sendiri, membentuk masa depan di mana semakin banyak orang yang bersedia membuat, membeli, menjual, dan menukar NFT di pasar yang stabil dan berkembang.
Kesimpulan
Metode Valuasi NFT dengan 3-Layer Framework merupakan salah satu metode untuk valuasi NFT. Masing-masing layer yaitu nilai intrinsik, nilai fungsional dan nilai status sosial.
Semoga bermanfaat.